esatu.id – Awal bulan Ramadan 2023 ini, masyarakat di hebohkan dengan beredarnya surat edaran dari sekretaris kabinet repubik Indonesia, nomor R.38/seskab/DKK/03/2023 yang bersifat rahasia, perihal arahan terkait penyelenggaraan buka puasa bersama.
Surat tersebut di tujukan kepada menteri kabinet Indonesia maju, jaksa agung, panglima TNI, kapolrim kepala badan/lembaga.
Baca Juga : Harga Beras Naik 5 Persen di Awal Ramadan
Dalam surat tersebut di terangkan bahwa berdasarkan arahan presiden pada tanggal 21 maret 2023 menyatakan bahwa:
- Penanganan covid-19 saat ini dalam transisi dari pendemi menuju endimi, sehingga masih di perlukan kehatian hatian.
- Sehubungan dengan hal tersebut, pelaksanaan kegiatan buka puasa bersama pada bulan suci Ramadan 1444 H agar di tiadakan.
- Menteri dalam negeri agar menindaklanjuti arahan tersebut di atas kepada seluruh gubernur, bupati, dan walikota.
Surat tersebut di keluarkan pada tanggal 21 maret 2023, dan di tandatangai oleh sekretaris kabinet pramono anung. Dalam surat itu, agar semua pimpinan lembaga Negara bisa mematuhi dan di teruskan kepada seluruh pegawai di instansi masing masing.
Surat yang beredar bersamaan dengan datangnya puasa Ramadan 1444 H tersebut membauat heboh masyarakat dan menimbulkan pro kontra. Sehingga membuat sekretaris kabinet membuat pernyataan langsung melalui rekaman video yang juga telah beredar di masyarakat.
Melalui video pendek, sekretaris kabinet, pramono anung menyatakan bahwa arahan presiden yang tertuang dalam surat edaran tersebut hanya berlaku untuk menteri coordinator atau menko, para menteri dan kepala lembaga pemeintahan.
Surat tersebut tidak berlaku untuk masyarakat umum, dan masyarakat umum di berikan kebebasan untuk menggelar buka bersama.
Dalam video terseebut, pramono anung juga menyatakan bahwa saat ini aparatur sipil Negara atau ASN dan para pejabat sedang mendapat sorotan yang sangat tajam dari masyarakat. Untuk itu presiden meminta kepada jajaran pemerintah, ASN, untuk berbuka puasa dengan pola hidup yang sederhana, tidak melakukan dan mengundang pejabat dalam mereka melakukan buka puasa bersama.
Sehingga dengan demikian, intinya adalah kesederhanaan yang selalu di berikan contoh oleh presiden itu menjadi acuan utama. (*)